Cari Blog Ini

Rabu, 09 Januari 2019

MENYIMPULKAN ISI SYAIR


 Syair Perahu
Karya : Hamzah Fansuri

Inilah gerangan suatu madah
Mengarangkan syair terlalu indah
Membetuli jalan tempat berpindah
Di sanalah iktikat diperbetuli sudah

Wahai muda kenali dirimu
Ialah perahu tamsil hidupmu
Tiadalah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal hidupmu

Hai muda arif budiman
Hasilkan kemudi dengan pedoman
Alat perahumu jua kerjakan
Itulah jalan membetuli insan


Perteguh jua alat perahumu
Hasilkan bekal air dan kayu
Dayung pengayuh taruh di situ
Supaya laju perahumu itu

Sudahlah hasil kayu dan anyar
Angkatlah pula sauh dan layar
Pada beras bekal jantanlah taksir
Niscaya sempurna jalan yang kabir

Makna kata yang sulit
Gerangan : agaknya; kiranya; konon
Madah : kata-kata pujian
Iktikat : kepercayaan; keyakinan yang teguh
Tamsil : persamaan dengan umpama (misal)
Ayar : air
Sauh : alat berkait dan berat, dibuat dari besi, yang dilabuhkan dari kapal ke dasar laut supaya perahu (kapal) dapat berhenti; jangkar
Kabir : mahabesar
 sumber : Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi keempat

Bait Syair
Nilai moral/nasihat
1
Perbaikilah perbuatan yang kurang baik, jangan terlena dengan pujian orang lain tentang hidup kita.
2
Pemuda jangan hanya memikirkan kesenangan sesaat tetapi harus membekali diri dengan ilmu dan amal karena suatu saat akan mati juga.
3
Bekali diri agar hidup punya pedoman atau landasan yang kuat agar cita-cita atau tujuan hidup selalu menuju kebaikan.
4
Perbanyak keterampilan dan kuatkan pegangan hidup (agama), agar hidup bisa mengikuti zaman dan bisa berjalan dengan baik.
5
Selalu bersyukur dan merasa cukuplah dengan apa yang didapatkan dari kehidupan. Semua yang ada di dunia ini sudah ada garis atau takdir sendiri-sendiri maka hidup akan berjalan dengan lancar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KALIMAT BERAKHIRAN -I DAN BERAKHIRAN -KAN PADA TEKS PROSEDUR

 Berikut ini beberapa kalimat berakhiran -i dan berakhiran -kan.  1. Lumuri daging dengan mentega.  2. Lumurkan mentega pada daging. 3. Oles...