Cari Blog Ini

Rabu, 30 Januari 2019

PERBEDAAN JENIS FABEL DENGAN KODA DAN TANPA KODA

Jenis fabel dengan Koda Jenis alur ini diawali dengan peristiwa pengenalan (orientasi). Setelah pengenalan maka mulai muncul konflik atau masalah. Masalah mulai datang dan semakin rumit atau memuncak. Masalah atau konflik yang sudah memuncak ini mulai menemukan solusi dan pemecahannya. Diakhir dengan pesan-pesan secara eksplisit atau tersurat dalam cerita. Jenis fabel ini biasanya terdapat kalimat pesan atau amanat pada akhir cerita. Pesan atau amanat yang tertulis secara langsung ini memudahkan pembaca untuk menyimpulkan sekaligus memahami makna dari cerita tersebut. Sebagai contoh “kita tidak boleh mengambil barang orang lain tanpa izin seperti yang dilakukan si kancil”. Pesan yang disampaikan ini secara langsung dapat dibaca dan dipahami pembaca. Jenis fabel tanpa Koda Jenis alur ini hampir sama dengan jenis fabel dengan Koda hanya saja beda di akhir cerita. Awal cerita dengan menampilkan pengenalan dan mulai muncul masalah atau konflik. Masalah mulai memuncak atau klimaks setelah itu muncul solusi atau pemecahan masalah. Akhir dari cerita ini ada pesan atau amanat yang tidak tertulis secara langsung. Jenis fabel dengan alur peristiwa seperti ini bisa dipahami dengan ketelitian. Pesan yang disampaikan tidak tertulis secara langsung namun tersirat. “Kancil yang mencuri timun itu terperangkap di dalam lubang yang dibuat pak tani”. Kalimat pesan tersebut menjelaskan bahwa kalau berbuat tidak baik maka kita akan mendapatkan balasan atas perbuatan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KALIMAT BERAKHIRAN -I DAN BERAKHIRAN -KAN PADA TEKS PROSEDUR

 Berikut ini beberapa kalimat berakhiran -i dan berakhiran -kan.  1. Lumuri daging dengan mentega.  2. Lumurkan mentega pada daging. 3. Oles...