Cari Blog Ini

Selasa, 12 Februari 2019

MENGELOLA EMOSI DARI SALAH PAHAM

Kesalahpahaman muncul ketika berbeda persepsi. Persepsi muncul dari apa yang kita pikirkan. Pikiran kita akan mengartikan suatu komunikasi sesuai dengan keadaan hati. Kita sering kali tersinggung ketika terjadi salah paham. Bangsa Indonesia sekarang ini banyak yang membiarkan bahkan ada beberapa orang memelihara kesalahpahaman. Salah paham ada yang dipelihara ada pula yang ingin mencari solusi.

Cara berkomunikasi yang santun dan berpikir dulu sebelum berbicara akan meminimalisir kesalahpahaman. Banyak dari kita cepat menyimpulkan sesuatu tanpa mencerna apa dari inti pembicaraan. Dari situ awal mula muncul salah paham. Orang yang cepat menyimpulkan sesuatu tergolong menjadi 2 yaitu cerdas dan tergesa-gesa. Munculnya masalah pemahaman dari ketergesaan lawan bicara kita. Komunikasi itu ada dua arah ada yang bicara dan ada yang mendengarkan. Sekarang banyak orang yang ingin tampil dominan dalam pembicaraan dan yang diam menganggap dirinya sebagai orang kurang cerdas ketika hanya diam. Hal itu dapat menimbulkan salah paham. Tidak ada masalah atau teman pembicaraan yang dicerna lebih mendalam. Komunikasi seperti ini sumber salah paham. Bahasa komunikasi juga harus diperhatikan. Jangan Sampai bahasa yang sering kita lakukan diartikan sama dengan bahasa lain. Sebagai contoh ketika kita sering menggunakan bahasa Jawa maka jangan sesekali secara mentah-mentah diartikan dalam bahasa Indonesia. Efek dari salah paham dalam berkomunikasi adalah meluapnya emosi. Makanya orang akan cepat marah atau tersinggung yang berawal dari salah paham. Berpikir dulu sebelum bertindak adalah hal bijak menghindari salah paham.

Banyak masalah adalah faktor lain dari salah paham. Ada dari teman kita yang ketika diajak bicara tidak nyambung. Atau ketika nyambung dalam pembicaraan jawaban tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Orang yang memiliki banyak masalah maka akan mempunyai sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang yang berbeda ini akan berpengaruh pada cara berkomunikasi. Cara berkomunikasi yang dipengaruhi oleh masalah pribadi akan menimbulkan salah paham. Masalah pribadi akan mengubah cara berpikir logika kita dan mencampurkan dengan perasaan. Maka mulai muncul salah paham.

Mungkin itu dulu. Semoga kita terhindar dari kesalahpahaman. Semoga bangsa Indonesia jadi lebih selektif dalam berkomunikasi. Berpikir dulu baru berbicara atau menulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KALIMAT BERAKHIRAN -I DAN BERAKHIRAN -KAN PADA TEKS PROSEDUR

 Berikut ini beberapa kalimat berakhiran -i dan berakhiran -kan.  1. Lumuri daging dengan mentega.  2. Lumurkan mentega pada daging. 3. Oles...